Jenis Jenis dan Pengaplikasian transistor
Transistor adalah salah satu komponen elektronika paling penting yang telah mengubah wajah teknologi modern. Terdapat berbagai jenis transistor yang digunakan dalam berbagai aplikasi, masing-masing dengan karakteristik dan kegunaannya sendiri. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi jenis-jenis transistor yang paling umum, memahami bagaimana setiap jenis bekerja, dan melihat berbagai aplikasi yang relevan dalam dunia elektronika.
1. Bipolar Junction Transistor (BJT)
a. NPN Transistor:
- Base (N-doping): Mengontrol aliran arus antara emitter dan collector.
- Collector (P-doping): Mengumpulkan arus listrik dari transistor.
b. PNP Transistor:
- Base (P-doping): Mengontrol aliran arus antara emitter dan collector.
- Collector (N-doping): Mengumpulkan arus listrik dari transistor.
Cara kerja BJT bergantung pada arus
kecil yang mengalir dari base ke emitter. Dalam NPN BJT, arus kecil ini
memungkinkan aliran arus yang jauh lebih besar dari collector ke emitter,
sementara dalam PNP BJT, arus kecil dari base ke emitter menghambat aliran arus
dari collector ke emitter. BJT digunakan dalam aplikasi seperti penguat sinyal,
sakelar elektronik, dan berbagai rangkaian analog.
2. Metal-Oxide-Semiconductor
Field-Effect Transistor (MOSFET)
a. MOSFET Enhancement Mode:
- Gate: Mengontrol aliran arus antara source dan drain.
- Drain: Tempat keluarnya arus listrik yang telah dikontrol oleh gate.
Dalam MOSFET Enhancement Mode, medan
listrik positif yang diterapkan pada gate akan "menarik" elektron
dalam channel, memungkinkan aliran arus antara source dan drain, sehingga transistor
berfungsi sebagai sakelar terbuka.
b. MOSFET Depletion Mode:
- Gate: Mengontrol aliran arus antara source dan drain.
- Drain: Tempat keluarnya arus listrik yang telah dikontrol oleh gate.
Dalam MOSFET Depletion Mode, medan
listrik negatif yang diterapkan pada gate akan "mendorong" elektron
menjauh dari channel, menghentikan aliran arus, sehingga transistor berfungsi
sebagai sakelar tertutup.
3. Junction Field-Effect Transistor
(JFET)
a. N-channel JFET:
- Gate: Mengontrol aliran arus antara source dan drain.
- Drain: Tempat keluarnya arus listrik yang telah dikontrol oleh gate.
b. P-channel JFET:
- Gate: Mengontrol aliran arus antara source dan drain.
- Drain: Tempat keluarnya arus listrik yang telah dikontrol oleh gate.
JFET beroperasi dengan cara yang mirip
dengan MOSFET Depletion Mode, di mana medan listrik yang diterapkan pada gate
mengendalikan aliran arus. JFET umumnya digunakan dalam aplikasi dengan
tegangan rendah hingga menengah, seperti preamplifier dan penguat sinyal.
4. Insulated Gate Bipolar Transistor
(IGBT)
5. Thyristor atau SCR
(Silicon-Controlled Rectifier)
6. Darlington Transistor
Aplikasi Berbagai Jenis Transistor
- MOSFET: Digunakan dalam sirkuit logika digital, regulator daya, dan penguat frekuensi radio.
- JFET: Digunakan dalam preamplifier dan aplikasi dengan tegangan rendah.
- IGBT: Digunakan dalam pengendalian motor listrik, inverter, dan aplikasi dengan arus tinggi.
- Thyristor/SCR: Digunakan dalam pengendalian daya satu arah seperti pada sistem penerangan jalan.
- Darlington Transistor: Digunakan dalam aplikasi yang memerlukan penguatan sinyal besar.
Post a Comment for "Jenis Jenis dan Pengaplikasian transistor"
Ada Materi Yang Kurang atau Kurang Lengkap ?, Silahkan Beri Komentar