Peralatan Kerja Elektronika, Fungsi dan Jenisnya
Peralatan Kerja dalam Merakit Elektronika
Ketika merakit perangkat
elektronika, baik dalam kapasitas penghobi atau produksi massal, peralatan
kerja memegang peranan penting untuk memudahkan dan meningkatkan efisiensi
proses merakit. Perbedaan signifikan terletak pada kecepatan dan jumlah yang dapat
dirakit, dimana produksi massal menuntut kecepatan dan efisiensi yang lebih
tinggi. Pada produksi, peralatan kerja tidak hanya membutuhkan kecepatan,
tetapi juga harus mematuhi standar spesifikasi guna menghasilkan produk
elektronika sesuai dengan yang diinginkan. Sementara itu, para penghobi
elektronika lebih sering menggunakan peralatan manual yang digerakkan oleh
tenaga manusia, sedangkan produksi memerlukan peralatan yang dijalankan oleh
sumber daya listrik atau angin.
Pada umumnya , para penghobi Elektronika hanya
menggunakan peralatan kerja yang digerakkan secara manual atau tenaga manusia,
sedangkan dalam produksi memerlukan peralatan kerja yang digerakan oleh Listrik
ataupun angin.
Ragam Peralatan Kerja
Berikut adalah beberapa
peralatan kerja yang digunakan dalam proses merakit komponen elektronika hingga
menjadi perangkat yang siap digunakan:
1. Soldering Iron
Soldering iron adalah
alat yang digunakan untuk menyolder terminal atau kaki komponen elektronika ke
papan rangkaian (PCB) menggunakan timah. Dalam pasaran, terdapat dua jenis
soldering iron, yaitu yang memiliki suhu tetap dan yang dapat diatur sesuai kebutuhan.
Pada produksi massal, penggunaan soldering iron dengan suhu dapat diatur lebih
umum, mengingat jenis komponen yang bervariasi dan untuk memastikan suhu tetap
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Selain itu, teknisi juga secara
berkala memantau suhu soldering iron untuk memastikan tetap dalam batas
spesifikasi.
2. Screwdriver (Obeng)
Screwdriver atau obeng
adalah alat yang digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan baut (screw).
Dilihat dari tenaga penggeraknya, terdapat tiga jenis obeng, yaitu manual,
listrik, dan angin. Pada produksi massal, umumnya digunakan obeng listrik atau
angin karena putarannya yang cepat membantu mempercepat proses pengencangan
baut. Obeng tersebut biasanya memiliki variasi mata obeng atau screw bit yang
sesuai dengan bentuk mata baut yang akan digunakan, serta mampu diatur kekuatan
pengencangannya untuk menghindari kerusakan komponen dan cacat produksi.
3. Pliers (Tang)
Berdasarkan fungsinya,
tang dapat digolongkan menjadi tiga kelompok. Pertama, tang kombinasi yang
digunakan untuk memegang atau memutar mur (nut), membengkokkan plat logam
tipis, atau memotong kaki komponen elektronika, kabel, atau kawat kecil. Kedua,
tang lancip atau long nose plier, digunakan untuk membengkokkan kaki komponen
yang lebih kecil dan menjangkau daerah yang sempit. Ketiga, tang potong atau
cutter dan diagonal plier, digunakan untuk memotong kaki komponen dan kabel
listrik yang panjang.
4. Tweezers (Pinset)
Pinset atau twizzer
digunakan untuk menjepit komponen chip atau benda-benda kecil lainnya. Selain
itu, pinset juga berguna untuk mengambil atau memegang benda yang berbahaya
atau berpotensi menimbulkan iritasi jika disentuh langsung oleh tangan manusia.
Pinset terbuat dari berbagai material seperti stainless steel, bambu, dan
keramik.
5. Solder Sucker
(Penyedot Timah)
Solder sucker atau
penyedot timah digunakan untuk menghilangkan timah solder saat akan melepaskan
komponen elektronika yang telah disolder. Terdapat tiga jenis penyedot timah
yang sering digunakan, yakni manual, listrik, dan menggunakan solder wick.
Setiap peralatan kerja
memberikan manfaat yang signifikan dalam proses merakit komponen elektronika.
Pemilihan peralatan yang tepat sesuai dengan jenis komponen dan tahap merakit
yang diinginkan menjadi kunci keberhasilan dalam menghasilkan perangkat elektronika
yang berkualitas.***
Post a Comment for "Peralatan Kerja Elektronika, Fungsi dan Jenisnya"
Ada Materi Yang Kurang atau Kurang Lengkap ?, Silahkan Beri Komentar