Cara Menghitung Nilai Resistor dan Membaca Kode Warna
Resistor adalah komponen penting dalam dunia
elektronik dan umumnya hadir dalam setiap rangkaian elektronik. Meskipun
begitu, banyak orang yang bekerja dengan peralatan elektronik atau terlibat
dalam perakitan elektronik yang tidak familiar dengan cara membaca kode warna
atau angka pada tubuh resistor.
Bentuk dan pemasangan resistor pada PCB terbagi
menjadi dua, yaitu jenis axial/radial dan jenis chip. Pada resistor
axial/radial, nilai resistor diindikasikan oleh kode warna pada gelang-gelang
yang terdapat pada tubuh resistor. Pada resistor chip, nilai resistor
dinyatakan dalam bentuk kode yang lebih sederhana, memudahkan dalam membaca
nilainya.
Selain itu, kita juga dapat menentukan nilai
resistor menggunakan alat pengukur Ohm Meter atau Multimeter, dengan satuan
nilai dalam Ohm (Ω).
Cara Menghitung Nilai Resistor dari Kode Warna:
Nilai resistor dalam bentuk axial diwakili oleh
warna gelang-gelang pada tubuh resistor. Biasanya terdapat 4 atau 5 gelang yang
menyatakan nilai resistor dan toleransinya.
Gelang warna emas atau perak biasanya menjadi
gelang terakhir dan menunjukkan nilai toleransi resistor. Sementara
gelang-gelang sebelumnya menyampaikan nilai-nilai yang berkontribusi terhadap
nilai resistor secara keseluruhan.
Kode warna pada resistor
mengungkapkan nilai tahanan atau resistansi yang biasanya ditunjukkan melalui
gelang-gelang atau pita-pita warna. Resistor memiliki variasi jumlah gelang,
mulai dari 4 gelang, 5 gelang, hingga 6 gelang, yang menentukan akurasi nilai
tahanan.
Tahanan resistor diukur
dalam satuan ohm (Ω). Disamping itu, resistor memiliki berbagai jenis daya yang
diukur dalam watt, seperti 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, hingga 2 watt. Nilai
daya ini juga berpengaruh terhadap ukuran fisik resistor; semakin besar dayanya,
semakin besar pula ukuran resistor.
Warna-warna pada resistor
telah ditetapkan sebagai standar internasional oleh Electronic Industries
Alliance (EIA). Ini berarti bahwa nilai-nilai resistor bersifat universal dan
tidak berubah tergantung negara.
Misalnya, jika kita ingin
memahami nilai resistor seperti 22k ohm atau 3k3 ohm, kita perlu
mengidentifikasi kombinasi warna yang tepat sesuai standar. Dalam proses
pembelajaran, banyak yang mengingat deretan kode warna dengan cara yang unik.
Salah satu contoh adalah menghubungkan deret kode warna dengan kata-kata yang
membantu mengingatnya.
Resistor, sebagai
komponen elektronika, berperan dalam merintangi aliran arus listrik. Sebagai
elemen pasif, resistor beroperasi tanpa memerlukan aliran arus untuk berfungsi.
Saat kita melihat resistor dalam rangkaian elektronik, kita dapat menemukan kode
warna yang menyertainya. Namun, bagaimana cara membaca kode warna resistor ini?
Kode warna resistor
mengandung informasi penting mengenai nilai hambatan yang dimiliki oleh
resistor tersebut. Kode ini terdiri dari serangkaian gelang warna, yang dapat
berjumlah antara 4 hingga 6 gelang, yang melingkari tubuh resistor.
Namun, bagaimana kita
bisa menguraikan nilai tahanan atau hambatan dari kombinasi kode warna ini? Tak
perlu khawatir, setiap variasi kode warna memiliki nilai tahanan yang unik.
Semua ini telah diatur dan distandarkan oleh standar internasional IEC 60062.
2. Fungsi Resistor
Ternyata, ada banyak
fungsi dan kegunaan dari resistor. Dinukil dari Dasar Teknik Listrik (2018)
karya Hantje Ponto, berikut adalah fungsi dan kegunaan resistor :
Pembagi tegangan.
Penghambat arus listrik.
Pembagi arus.
Pengaman arus.
Dll.
3. Rumus Resistor
Resistor juga memiliki rumus atau persamaan, yaitu :
R = V/I
Keterangan :
R : Tahanan (satuan Ohm)
V : Tegangan (satuan Volt)
I : Arus (Satuan Ampere)
Post a Comment for "Cara Menghitung Nilai Resistor dan Membaca Kode Warna"
Ada Materi Yang Kurang atau Kurang Lengkap ?, Silahkan Beri Komentar